3 Jenis Gaya Promosi yang Perlu Anda Tahu

3 Jenis Gaya Promosi yang Perlu Anda Tahu


Penjualan tidak akan pernah terjadi apabila tidak ada komponen promosi didalamnya. Iya bagaimana orang akan beli kalau produk atau jasanya tidak pernah dipromosikan, betul apa betul banget? hehe..

Lalu, bagaimana cara supaya promosi produk kita berjalan efektif dan tepat sasaran? Seperti kita ketahui, untuk menghasilkan penjualan yang relatif besar maka upaya promosi yang dilakukan harus efektif dan tertarget kepada yang membutuhkan produk atau jasa yang kita jual..

Efektif artinya kita memilih cara promosi yang baik, sedangkan tertarget adalah mempromosikan kepada target market yang tepat. Mengapa kedua ini penting, karena seringkali kita salah dalam melakukannya. Oleh sebab itu, perlu sekali kita ketahui dan pahami tentang 3 jenis gaya promosi yang bisa kita terapkan saat berjualan.


Hal ini tentu tidak terlepdas karena memang beda jenis produk, beda market dan beda media masing-masing memiliki strategi yang berbeda saat berjualan. Contoh saja, untuk market yang belum kenal, tentunya ngga bisa pakai gaya jualan langsung (hard selling).


Maka Anda bisa menggunakan tulisan promosi yang lain, seperti covert atau soft selling. Khususnya untuk sosial media, yang kita tidak pisahkan mana yang cold atau hot market. Jadi amannya pakai covert atau soft selling aja, biar kita ngga di cap tukang jualan.


Nah apa yang dimaksud dengan covert, soft atau hard selling? Apa bedanya dan gimana contohnya?

Yuk kita bahas sekarang disini ya. Check it out.


1. Hard Selling

Nah untuk jenis jualan ini paling sering kita lakukan, jualan secara langsung, ada  kalimat penawaran bahkan ada juga harga yang ditawarkan.


Gaya jualan ini cocok untuk mereka yang memang sudah hot market, artinya memang mereka sudah rutin membeli produk pada kita, jadi langsung aja kasih tau harga dan penawarannya.


Kalau pakai soft selling atau covert selling malah customer kita nanti jadi bingung sama penawarannya, jadi lebih baik jual langsung aja alias to the point.


Cara ini juga paling baik digunakan untuk menjual produk yang memang tak perlu banyak penjelasan atau edukasi, seperti pakaian, aksesoris atau barang-barang dengan harga relatif murah lainnya.


2. Soft Selling

Soft selling ini dapat disebut teknik penjualan tidak langsung, jadi Anda tidak terang-terangan menawarkan produk ini ke pada prospek, namun hanya sekedar memberikan informasi yang membuat mereka tertarik dan kemudian bertanya…


Nah kalau prospek udah tanya-tanya, tinggal masuk deh ke penawaran berikutnya. Cara soft selling yang paling sering digunakan adalah dengan teknik survey, social proof, atau menginformasikan testimoni-testimoni pelanggan.


Contohnya: Alhamdulillah setelah mengikuti kursus online Jagoan Copywriting, penjualan kopi drip gayo mas Ari meningkat hingga 300%, mohon do’anya juga yah 20 orang peserta batch kedua untuk minggu besok  bisa mendapatkan mranfaat yang sama, Alhamdulillah sudah ada 15 orang yang sudah siap omsetnya meroket, sisa 5 slot lagi, saya doakan Anda juga bisa seperti mereka yah.  Aamiin.


Nah kalau baca postingan seperti di atas, apakah Anda jadinya penasaran atau penasaran banget sama trainingnya?


3. Covert Selling

Sesuai namanya covert artinya berjualan secara terselubung, bahkan tidak terkesan jualan sama sekali. Namun anehnya banyak yang kemudian yang tertarik dengan produknya dan bertanya.


Biasanya covert selling menggunakan bentuk cerita alias story telling, cara ini membuat kita lebih nyaman membacanya dan dapat diingat dengan baik.


Contoh:
.
.
.
Alhamdulillah, kini Mak Ani bisa sholat idul fitri dengan mukena baru besok, kemarin pas dicoba mak Ani bilang kalau bahannya adem, jadi ngga gampang keringetan nanti walau sholat iednya di lapangan, 


Seneng banget kata mak Ani, tadinya mau pakai mukena yang lama aja karena sekarang mukena baru harganya mahal-mahal, mukena al fityan katanya harga terjangkau banget padahal bahannya spesial gini, 


saya sih seneng aja dengernya kalau bertambah lagi yang senang memakai mukena al fityan, Alhamdulillah semoga berkah yah mak ani.
.
.
.
Ada yang melihat kata harga, dijual atau menawarkan? Ngga ada yah, tapi kita jadi kepo juga sama mukena mak ani yah, nah inilah yang namanya covert selling, tujuannya agar banyak yang penasaran dan bertanya seputar produknya.


Cara ini cocok untuk di sosial media dimana masih banyak yang belum mengenal Anda atau produk yang Anda jual.


Ketiga jenis promosi di atas bisa Anda gunakan untuk meningkat penjualan Anda dengan membuat kalimat promosi yang lebih efektif lagi sesuai target market dan medianya.

Selamat Mencoba dan terima kasih sudah meluangkan waktu membaca artikel-artikel bermanfaat di blog MasAriAkbar ^_^

Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs


Baca Juga:

Langganan Via Email
Powered by Blogger.
Copyright © | by: MasAriAkbar