![]() |
Tips Membangun Hubungan Emosional dengan Pelanggan |
Ketika Anda memutuskan untuk menjalani sebuah bisnis tentu tidak akan terpisahkan dengan yang namanya berkomunikasi dan membangun hubungan dengan pelanggan Anda baik itu bisnis online maupun offline.
Hal ini senada dengan prinsip yang diajarkan guru saya yang berbunyi, "No Interaction, No Transaction" yang arti sederhanya adalah ketika kita tidak berinteraksi dengan pelanggan kita maka kemungkinan besar akan sulit untuk menghasilkan sebuah transaksi.
Memang adakalanya ketika kita mencoba membangun komunikasi dengan pelanggan kita muncul kekhawatiran berikut ini:
.
.
.
"Saya takut dikira Sok kenal sok dekat..."
"Saya malas mengomentari postingan dari orang yang nggak dikenal"
“Takut komentar saya nanti dicuekin..."
Dan pernyataan lain dari teman-teman yang enggan berinteraksi dengan orang lain di Sosial media. Dan saya bingung dengan cara berpikir teman-teman yang jualan di Medsos ini.
Kan ceritanya begini... jualan online itu adalah jualan yang 99,9% nya ghaib.
Kenapa begitu?
Karena pembeli nggak bisa melihat secara langsung barang yang akan dibelinya seperti apa. Penjual dan pembeli pun nggak pernah bertemu sebelumnya. Nggak tau dimana rumahnya. Nggak tau asal-usulnya. Bahkan nggak tau apakah akun itu asli atau palsu.
Dan kita tahu, bahwa jual beli artinya ada proses transaksi dimana si pembeli harus mentransfer sejumlah uang kepada penjual agar si penjual mengirim barang yang dijualnya. Dalam penjualan online, si penjual adalah orang yang sama sekali nggak dikenalnya, nggak pernah ketemu, nggak tau dimana rumahnya, nggak tau siapa bapaknya, nggak tau tetangganya namanya siapa dan seterusnya. Ghaib!
Artinya si pembeli harus punya keyakinan yang kuat bahwa si penjual memang akan mengirimkan barang setelah uangnya di transfer. Atau mungkin, sebagian pembeli memang sudah menyiapkan mental, "Ya sudah kalaupun nggak dikirimnya, biarin ajalah, cuma segini doang kok harganya..."
Jadi, keywordnya: Buyers need TRUST!
Nah, pertanyaannya sederhana; gimana ceritanya orang mau ngasih kepercayaan ke kita, kalau kita nggak pernah berinteraksi sama sekali dengan mereka? Kalau mereka nggak bisa ngasih kepercayaan, maka kecil kemungkinannya mereka akan ngasih uang ke kita. Begitu logikanya kan?
Dan sebenarnya, saya punya GOAL yang jauh lebih urgent dalam hal interaksi.
Bahwa sebenarnya, ketika kita berinteraksi dengan friendlist kita di FB, bisa jadi kita bukan hanya sedang menjadikan friendlist kita itu sebagai customer segment kita.
Bukan sekadar itu. Goal yang lebih urgent-nya adalah: ketika friendlist kita bisa meREKOMENDASIkan nama kita kepada teman-temannya.
Jika kita punya 100 friend list yang masuk edge rank, dan ketika kita berhasil membangun hubungan manis ke 100 orang itu, lantas 100 orang itu bersedia dengan senang hati menyebut nama kita kepada 10 orang temannya, maka nama kita berpotensi dikenal oleh 1000 orang baru!
1000 orang baru ini, jelas berpotensi pula sesuai dengan customer segmentation kita.
Itu sebabnya, saya galak banget ketika ada teman-teman yang nggak mau berinteraksi di FB-nya. Kalau nggak mau berinteraksi, sudah TUTUP saja akunmu. Jualan cabe di pasar saja sana. :p
So, let's make some emotional relationship. Not only transactional relationship.
Semoga bermanfaat dan menginspirasi Anda untuk mulai membangun hubungan emosional yang lebih baik dengan para pelanggan Anda.
Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca artikel-artikel bermanfaat di blog MasAriAkbar ^^
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs