![]() |
Jualan Laris Manis (Sumber; unsplash.com) |
Jika ada yang bertanya dimana bisa mendapatkan calon pembeli untuk bisnisnya, maka Saya akan merekomendasikan untuk mencarinya di Sosmed.
Ya, cari aja calon pembeli di sosmed, insyaAllah kalau benar cara nyarinya, pasti ketemu.
Kenapa koq bisa seyakin itu?
Karena sudah terbukti.
Banyak banget tuh yang jualannya laris manis di sosmed.
Bisa seperti itu, karena memang orang-orang yang kumpul di sosmed itu jumlahnya banyak banget.
Bukan puluhan ribu, bukan ratusan ribu. Tapi jumlahnya jutaan bahkan belasan juta.
Istilah Saya.
"Kalau jualannya di sosmed bener, MUSTAHIL kesulitan dapat pembeli"
Masa dari jutaan orang dapat 10 pembeli aja gak bisa?
Gak masuk akal kan?
Hehe.
Masalahnya, Saya masih sering ketemu dengan yang jualannya sepi di sosmed.
Kalau posting status tentang produknya, yang respon dikit, bahkan nyaris gak ada.
Entah karena memang belum tau caranya, atau masih kurang praktiknya.
Jujur, tau yang seperti itu Saya beneran sedih.
Karena itulah, dipesan ini Saya mau bagikan tips singkat gimana cara benar jualan di sosmed.
Boleh?
Ada yang pakai Fb atau IG untuk menawarkan sesuatu?
Kalau ada dan ingin jualannya lebih laris dari sebelumnya maka pegang tips ini baik-baik.
Saat promosi di Sosmed, jangan hanya tawarkan Produk.
Tapi tawarkan Unique Offer
Apa maksudnya?
Jadi gini,
Salah satu yang sebenarnya menyebabkan jualan di sosmed rentan penolakan adalah karena banyak orang hanya menawarkan produk tanpa ada tambahan embel-embel apapun.
Kalau yang ditawarkan hanya produk, maka target pasar yang melihat promosinya tidak akan merespon dengan antusias.
Kenapa?
Karena pada dasarnya, produk bisa didapat ditempat lain dan dilain waktu.
Tidak harus beli ke penjual yang sedang menawarakan, dan tidak harus beli saat itu juga.
Ya, itulah yang sebenarnya terjadi.
Di tingkat yang lebih ekstrem.
Kalau kebetulan target pasar benar-benar butuh produknya, maka dia akan bertanya kepada penjual yang lebih dikenalnya, mencari di market place, dan mencari siapa yang bisa memberikan harga semurah mungkin.
Karena itu, mohon maaf.
Kalau yang pakai sosmed untuk promosi dan hanya sekedar menawarkan produk, maka cepat atau lambat penjualannya akan turun.
Gak mau begitu kan?
Nah, agar Anda bisa terhindar dari itu, maka saat promosi di Sosmed mulai sekarang tawarkanlah Unique Offer alias Offer yang unik.
Apa itu Offer?
Offer itu tidak sama dengan produk.
Offer adalah penawaran yang isinya adalah banyak manfaat digabung jadi satu dan coba di tawarkan ke target pasar.
Ya, jadi ketika pembeli melakukan transaksi, mereka tidak hanya sekedar dapat produk A saja.
Tapi selain dapat A, mereka juga dapat B, C, D, E dan seterusnya.
Ini persis seperti yang sering dikatakan mentor saya di entrepreneurID.
Saat memperkenalkan sebuah Ecourse, Ecourse kami isinya bukan materi saja.
Tapi ditambahkan Ecoursenya dengan bimbingan, akses konsultasi, bonus program dan lain-lain.
Nah, itu semua adalah Offer.
Sesuatu yang hanya bisa didapat saat seseorang ikut Ecourse, seperti halnya Ecourse di entrepreneurID.
Offer yang benar adalah sesuatu yang hanya bisa didapat pembeli saat itu juga.
Jadi kalau target pasar tidak ambil, maka dia akan kehilangan apa yang ditawarkan dalam offfer.
Sudah ada gambaran ya tentang Offer?
Jadi pesan Saya untuk yang pakai sosmednya sebagai media promosi, mulai sekarang jangan hanya menawarkan produk saja ya.
Karena itu gak akan membuat Anda jadi penjual yang berbeda.
Dan lagi pula, produk bisa didapat di penjual lain, dibeli dilain waktu, dengan diperoleh dengan harga yang lebih murah.
Sebaiknya, pikirkan saja Offer yang hanya bisa didapat dari Anda.
Tambahkan value atau manfaat yang banyak kedalam penawaran Anda, lalu tawarkan ke target pasar.
Kalau Offernya cantik, maka target pasar akan melirik, dan mereka akan merasa sayang jika melewatkan offer itu.
Nah, supaya lebih kebanyang tentang Offer ini, Saya akan beri 1 tips ya.
Tips untuk membuat Offer yang cantik. Mau?
Nama tekniknya adalah Post Purchase
Intinya, untuk membuat offer yang cantik, pikirkan apa saja yang kira-kira dibutuhkan pembeli Anda, setelah mereka beli produknya.
Gabungkan semua hal itu satu dengan produk lalu tawarkan ke target pasar.
Contoh Offer
Jual Obat pelangsing, dapat Panduan Weight Loss, dapat Calorie Tracker, dapat Diet Program, dapat Kumpulan Resep.
Kalau seperti itu, maka offer jadi bernilai lebih dari sekedar jual obat pelangsing aja.
Benar?
Nah, cobain deh tips barusan.
Pikirkan apa saja yang pembeli Anda butuhkan setelah mereka membeli produk Anda. Sediakan kebutuhannya, dan jadikan itu Offer untuk ditawarkan ke target pasar.
Sip?
Jual produk saja sebenarnya boleh, tapi kalau mulai merasakan penurunan maka ganti strateginya.
Pikirkan penawaran yang hanya bisa Anda berikan.
Kesimpulan dari pesan ini adalah jangan jadi Product Pusher, tapi jadilah Value Adder.
Product pusher adalah sebutan untuk mereka yang ngotot jualan produknya mentah-mentah, sehingga orang lain menjauh.
Berbeda dengan Value Adder, mereka lebih fokus menambahkan manfaat ke penawarannya, sehingga orang lain mendekat dengan sendirinya.
Bisa dipahami kan?
Sebenarnya masih banyak strategi promosi yang ingin Saya jelaskan ke Anda.
Tapi Saya ingin menjelaskanya dengan serunut mungkin.
Karena itu, kalau mau belajar lebih banyak, Anda bisa pelajari di salah satu Ecourse entrepreneurID. Namanya Mentoring Sales Funnel
Untuk penjelasan lebih lengkapnya tentang Mentoring Sales Funnel, insyaAllah saya jelaskan di artikel selanjutnya yaa ^^
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs